Saturday 29 December 2012

Just Do It Properly (2)

Hmm, sedikit curhat aja. Judulnya bagian kedua nih, soalnya sedikit banyak sepertinya berkaitan dengan judul ini. Beberapa waktu lalu, ketika Big Sister berkesempatan liburan ke tanah air, sempat main dong ya ke mall hehe... Nah, berhubung mall-nya deket rumah, jadi saya naik angkot aja. Di angkot ada mbak-mbak yang tanya gimana caranya ke mall A, yang kebetulan mall yang saya tuju. Jadilah saya bilang: Nanti turunnya bareng saya, Mbak.

Setelah turun dari angkot, kami jalan kaki sedikit melewati perumahan, sebelum sampai di mall. Kurang lebih 15 menitan lah dari mulai turun angkot, sampai masuk ke dalam mall. Ternyata eh ternyata, 15 menit itu kalau ngobrol bisa panjang juga ya. Awal mulanya hanya dari mbak-mbak ini yang tanya saya kerja di mana. Nah, begitu saya bilang saya tidak bekerja di Indonesia, ya ampun, mbak-mbak yang ternyata udah ibu-ibu ini curhat abis-abisan ke saya. Maksudnya abis-abisan? Saya juga heran, dalam waktu sekitar 15 menit, saya jadi tau, kalau ibu-ibu ini adalah orang tua tunggal. Mantan suaminya selingkuh. Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri, duh, sedih banget dengernya.

Trus ceritanya ibu-ibu ini (masih muda kok, paling 30-an) lagi cari kerja. Dia mau ke mall, mau ketemu dengan temennya, yang mungkin bisa bantuin dia cari kerjaan. Lalu, saya kasih masukan aja bidang apa yg mungkin bisa dia pilih kalau tertarik bekerja di luar negeri. Salah satunya di bidang kesehatan, misalnya jadi perawat. 

Singkat cerita, karena saya mesti ketemuan dengan teman, dan dia juga, bertukarlah nomor hp. Bagusnya, dia langsung cari tau mengenai sekolah perawat yg bisa mengirim tenaga lulusannya ke luar negeri. Beberapa kali dia sms mengabari perkembangan cari taunya. Saya jadi salut. Saya tahu, sekolah menjadi perawat itu memang tidak singkat. Namun, kalau niatnya kesitu, ya jalanin aja. Saya pikir, ibu-ibu itu langsung daftar salah satu sekolah perawat. Ternyata, kelamaan, alasannya. Dia punya anak yg mesti dia kasih makan, alasannya lagi. 

Hmm...lalu dia sms lagi, mengabarkan dia ikutan training di salah satu agen tenaga kerja, yang akan mengirim tenaganya untuk bekerja di panti jompo di luar negeri. Trainingnya sekitar beberapa bulan. 
Itu sih kabar terakhir yang saya dapat. 

Kita doakan aja dia mendapat apa yg diinginkannya ya. Mbak-mbak atau ibu-ibu ini kelihatannya baik dan memang ingin sekali mengubah kehidupannya. Buktinya, selalu sms mengabarkan perkembangannya. Dan yang bikin saya terharu, di setiap sms-nya dia selalu bilang: Makasih ya, Mbak. Huhuhu...sama-sama ya, Mbak. :)

No comments:

Post a Comment